07
Jul
10

Ngublek-ublek eek Tyto alba……hffffff…

itu...

Jumat, tanggal 18 Juni 2010 kemarin, siang-siang, nae dan aku sedang mampir di Kutilang, kebetulan sore harinya Mas Asat berencana pergi ke JNM (Jogja National Museum). Mau ngublek-ublek kotoran serak jawa katanya. Ikutttt…….ya ya ya… 🙂 Menunggu komando dari Pak Lim, setelah dihubungi kami pun meluncur menuju ke Wirobrajan, Jogja National Museum.

Jogja Nasional Museum merupakan tempat pameran seni maupun pertunjukan kesenian yang letaknya di sebelah timur SMA N 1 Yogyakarta (teladan). Di sini juga terdapat basecame teman-teman LSM Hijau. Di tempat ini dulu pernah ditemukan serak jawa yang bersarang di eternit salah satu gedung.

Serak jawa atau nama ilmiahnya Tyto alba atau Barn Owl dalam bahasa inggris. Serak jawa merupakan keluarga burung hantu atau masuk kedalam family Strigiformes suku tytonidae. Ukurannya termasuk besar (34cm) dan

mudah dikenali sebagai burung hantu putih. Burung ini termasuk burung pemangsa yang aktif dimalam hari. Kebiasaannya sepanjang hari hanya bersembunyi di dalam lubang gelap baik di batang pohon, gua, karang, maupun di eternit bangunan. Serak jawa yang akan kita temui ini bersarang di eternit bangunan.

Tyto alba

Serak tersebut kemudian di pantau oleh Pak Lim dan teman-teman menggunakan CCTV dari Basecame Hijau. Diamati dan dicatat setiap hari perilakunya dari bertelur hingga menetaskan anak-anaknya yang imut-imut J . Kini JNM sedang direnovasi sehingga serak tersebut berpindah tempat. Bekas lokasi keluarga serak tersebut belum diapa-apakan. Nah, tujuan Pak Lim dan Mas Asat ke lokasi tersebut adalah untuk mengambil kotoran dan serpihan sisa-sisa santapan serak jawa yang terkumpul disekitar sarangnya.

Kami bertiga telah tiba di JNM tetapi ternyata Pak Lim belum datang. Kami langsung menuju ke Basecame Hijau untuk menunggu. Tak lama Pak Lim datang, kemudian Bintang dan temannya juga menyusul. Yup saatnya memulai… . Peralatan yang telah dipersiapkan dari Kutilang tadi dikeluarkan…masker, sarung tangan, tas kresek, senter, dan alkohol.

Kami berlima segera menuju lantai dua salah satu gedung, melompati jendela, dan sampai diserambinya. Disekitar sarang serak itu berserakan serpihan tulang sisa makanan dan kotoran kering. Hmmmm….. Bintang dan temannya dapat tugas mengumpulkan serpihan tulang yang ada di tempat tersebut. Sedangkan kami berempat menuju ke sarang serak.

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.40 WIB, hmmm sudah mulai gelap. Kami merayap masuk melalui bawah genteng menuju ke sarang tyto.

eternit di JNM

Ups,,di dalam gelap, senter dinyalakan. Kami berjalan berpijak pada kayu-kayu kerangka eternit, jangan sampai salah menginjak eternit,bisa jebol dan jatuh ke bawah, jangan sampai menginjak instalasi listrik, awas kesetrum… ruangan atap bangunan yang luas dan gelap,,hiiiiiiiiiiii….. Semoga tidak tampak yang tidak-tidak.. (fyuuhh).

Akhirnya sampai juga ditempat yang dimaksud. Hmmm…kotoran yang sudah mengering, bercampur debu, serpihan tulang-tulang aneh. Buka kantong kreseknya,, srrukkk,, sruuuk,,, srukkk,,, kotoran kering pun dikumpulkan, dimasukkan. Sreeek,, srrekkk,,, sreeekkk,,

Ternyata banyak campuran serpihan tulang juga seperti yang di luar tadi tetapi jumlahnya lebih banyak.

kotoran yang udah mengering campur serpihan tulang2..

Ada serpihan tulang kepala tikus, tulang belakang kadal, tulang katak, dan remukan tulang-tulang berbentuk aneh lainnya. Yup! Tujuan tulang-tulang ini dikumpulkan nantinya akan diidentifikasi tulang dari jenis binatang apa, jadi bisa diketahui

mengumpulkan ee’ Tyto,,hfff 🙂

binatang apa saja yang menjadi mangsa si Tyto ini. Yang paling banyak mungkin termasuk makanan favoritnya… nyuummmmmi.. J. Dua puluh menit sudah kami menyapu bersih sarang tyto. Dua kantong kresek telah penuh…hmmm baunya.. :p . Saatnya keluar…dengan hati-hati,,jduk..ups kejegluk tiang sirahku,,,,wuyuu…moga-moga gak bengkak,, 😦

Yup sudah tiba di luar, Bintang dan temannya juga sudah selesai dengan tugasnya. Saatnya kembali turun. Menenteng tiga kantong kresek ini.

Kira-kira nanti binatang apa saja ya yang pernah disantap keluarga Tyto di sini….??

“Ayo mampir rumah, tadi ibu dapat pesenan nasi kuning tapi masaknya kebanyakan jadi sisanya masih banyak”, kata Bintang.

Eits…. kesempatan yang tidak disia-siakan. Serbuuuuuuuuuuuuuuuuu………..hehehe. Maaf ya, Tang, kami merampoknya keterlauan.. :p Terimakasih banyak.. 🙂


0 Tanggapan to “Ngublek-ublek eek Tyto alba……hffffff…”



  1. Tinggalkan sebuah Komentar

Tinggalkan komentar


Juli 2010
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

Peta Pengunjung

RSS Berita Kompas

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.